Kamis, 22 Mei 2014


Tugas 6 Blog Biologi XI IPA

Nama:
      1.     Mesi Oktri Sila
      2.     Rahmina Auliya
      3.     Ratih Ade Lestari
      4.     Rika Wilda Mahiroh
Kelas: XI IPA 1
Kelompok: 3 (Tiga)
Mata Pelajaran: IPA Biologi
Guru Pembimbing: Deden Darma Wiadi, S.Pd
NIP: 19660115 198811 1 001
Soal: 
1. Jelaskan mekanisme ekskresi pada Hewan Moluska, gunakan gambar dalam menjelaskan jawaban.
2. Tuliskan proses jalannya rangsangan syaraf pada manusia sampai dapat diinterpretasikan.
3. Jelaskan 5 gangguan dan penyakit pada sistem ekskresi.

Jawaban:
1. Molusca adalah kelompok hewan invetebrata yang mencakup cumi-cumi, nudibrancia,bekicot, siput dan lain-lain. Moluska memiliki tubuh lunak yang terdiri dari tiga bagian dasar. Kaki, massa viseral dan mantel. Banyak specias juga memiliki cangkang pelindung yang terbuat dari kitin, protein dan kalsium karbonat. Karena moluska begitu bervariasi dalam bentuk, sulit untuk menggunakan spesies perwakilan tunggal untuk membuat banyak generalisasi tentang struktur anatomi umum kelompok ini.
Hipotesis Moluska ini memiliki mantel, cangkang, kaki dan masa visceral. Mantel adalah lapisan jaringan yang menutupi masa viseral dan dalam banyak moluska yang mengandung kelenjar yang merupakan cangkang keras.
Kaki adalah struktur tubuh otot yang terletak di bagian bawah kakiknya yang melumasi permukaan yang mendasarinya. Ini membantu moluska bergerak. Massa Visceral terletak diatas kaki dan dibawah mantel, berisi sistem pencernaan, jantung, dan organ internal lainnya. Sistem peredaran darah terbuka dan sebagian besar spesies menggunakan satu pasang insang untuk bernapas, meskipun beberapa spesiaes memiliki satu insang sedangkan pulmonates (siput) memiliki paru-paru yang belum sempurna.
Moluska mengangkut oksigen ke seluruh tubuh mereka menggunakan molekul yang yang berbeda dari vertebrata. Moluska menggunakan haemocyanin, molekul berbasis tembaga sementara vetebrata menggunakan hemoglobin, molekul berbasis besi. Karena haemocyanin kurang efisien dalam mengangkut oksigen dari hemoglobin, moluska lebih mudah lelah hewan vetebrata.



2. Pada setiap sel yang ada dalam tubuh manusia memiliki muatan listrik yang terpolarisasi, sehingga ada perbedaan potensial antara bagian luar dan dalam dari suatu membran sel, tidak terkecuali sel saraf (neuron). Stimulus/rangsang yang diterima oleh alat indra melalui sel saraf reseptor akan diteruskan oleh sel saraf dalam bentuk impuls yang merupakan tegangan listrik. Kemudian impuls yang diterima sel saraf reseptor diteruskan ke sel saraf sensoris melalui sinapsis, untuk kemudian dihantarkan keotak yang dalam perjalanannya melalui sel-sel saraf konektor. Kemudian informasi yang sampai di otak diolah, diinterpretasi kemudian memberikan jawaban terhadap informasi yang diterima. Dalam memberikan informasi yang diterima, aliran informasi itu dibawah dari otak ke sel-sel saraf motorik, kemudian terjadilah respon berupa gerakan. Sedangkan pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya refleks pada lutut.


3. a. Diabetes Insipidus merupakan gangguan pada sistem ekskresi yang disebabkan oleh kurangnya hormon
        antidiuretik yang memengaruhi reabsorpsi air 
   b. diabetes melitus merupakan gangguan sistem ekskresi karena kadar gula dalam urine tinggi 
   c. albuminaria merupakan gangguan sistem ekskresi terutama pada tahap filtrasi yang disebabkan oleh
       adanya albumin dalam urine. 
   d. nefritis merupakan kerusakan pada glomerulus akibat infeksi kuman 
   e. oedema adalah terganggunya penyerapan air sehingga air tertimbun di kaki

Jumat, 07 Maret 2014

TUGAS BLOG 5


Proses Pencernaan Bahan Makanan yang mengandung Karbohidrat

Pencernaan karbohidrat di mulai dari mulut. Makanan berkarbohidrat yang diperoleh kemudian dikunyah bercampur dengan ludah yang mengandung enzim amilase. Amilase menguraikan karbohidrat menjadi glukosa. Bilaberada di dalam mulut cukup lama, sebagian diubah menjadi disakarida maltosa. Enzim amilase di ludah bekerja paling baik pada pH ludah yang bersifat netral.

Pencernaan karbohidrat di dalam usus halus dilakukan oleh enzim-enzim disakarida yang dikeluarkan oleh sel-sel mukosa usus halus berupa maltase, sukrase, dan laktase. Hidrolisis disakarida oleh enzim-enzim ini terjadi di dalam mikrovili dan monosakarida.

Monosakarida glukosa, ruktosa, dan galaktosa kemudian diabsorpsi melalui sel epitel usus halus dan diangkut oleh sistem sirkulasi darah melalui vena porta. Bila konsentrasi monosakarida di dalam usus halus atau pada mukosa sel cukup tinggi, absorpsi dilakukan secara pasif, tapi bisa konsentrasi turun, absorpsi dilakukan secara aktif melawan gradien konsentrasi dengan menggunakan energi dari ATP dan ion natrium.

Sabtu, 01 Maret 2014

Tugas Semua Kelompok

Nama:

      1.   Mesi Oktri Sila

      2.   Rahmina Auliya

      3.   Ratih Ade Lestari

      4.   Rika Wilda Mahiroh

Kelas: XI IPA 1

Kelompok: 3 (Tiga)

Mata Pelajaran: IPA Biologi

Guru Pembimbing: Deden Darma Wiadi, S.Pd

NIP: 19660115 198811 1 001
Tugas:
  • Tuliskan laporan pratikum uji makanan dengan memuat: Judul, Tujuan, Alat dan Bahan, Prosedur Kerja, Tabel Pengamatan, Analisi Data dan kesimpulan!
Laporan Uji Makanan
Judul                    : Uji Makanan
Tujuan                 : Mengetahui kandungan jenis zat didalam makanan
Alat dan Bahan   :
     1. Mentega                                    10. Cairan Lugol
     2. Gula                                          11. Cairan Benedict
     3. Tahu                                         12. Cairan Beurit
     4. Tempe                                      13. Pipet Tetes
     5. Minyak Goreng                        14. Tabung Reaksi
     6. Nasi                                          15. Plat Tetes
     7. Tepung                                     16. Gelas Ukur
     8. Telur                                         17. Spritus
     9. Lumpang                                  18. Penjepi tabung
Prosedur Kerja:
  1. Uji lemak : Haluskan bahan makanan yang akan diuji lemaknya didalam lumpang. Tambahkan sedikit air agar bisa diambil cairannya dari bahan makanan tersebut. Lalu siapkan kertas HVS. Oleskan setiap cairan makanan tersebut keatas kertas, dengan memberi jarak dan nama agar tak tercampur dengan cairan makanan yang lain. Bila sudah kering diatas kertas tersebut, amati dengan teliti. Jika cairan makanan tersebut diatas kertas disaat kering transparan, maka ia mengandung lemak.
  2. Uji Amilum : Haluskan bahan makanan yang akan diuji amilumnya didalam lumpang. Lalu siapkan plat tetes. Letakkan bahan makanan yang telah dihaluskan ke masing-masing tempat diplat tetes tersebut. Teteskan cairan lugol menggunakan pipet tetes 2-3 tetes. Amati perubahan warna bahan makanan yang telah dicampur cairan lugol tersebut dengan teliti. Jika bahan makanan berubah menjadi hitam/biru gelap, maka bahan makanan tersebut positif mengandung amilum.
  3. Uji Glukosa : Haluskan bahan makanan yang akan diuji glukosanya didalam lumpang. Lalu siapkan tabung reaksi. Masukkan bahan makanan yang telah dihaluskan tersebut kedalam masing-masing tabung reaksi. Tambahkan air kedalam tabung reaksi yang telah berisikan bahan makanan yang halus sampai 2cm. Tambahkan juga cairan benedict kedalam tabung reaksi yang berisikan bahan makanan yang juga telah dicampurkan air. Jepit tabung menggunakan penjepit tabung. Panaskan tabung dengan menggunakan api spritus yang sudah dinyalakan. Amati perubahan warna bahan makanan yang telah dicampur cairan benedict dan telah dipanaskan tersebut dengan teliti. Jika bahan makanan berubah menjadi merah/kuning/jingga, maka bahan makanan tersebut positif mengandung glukosa.
  4. Uji Protein : Haluskan bahan makanan yang akan diuji proteinnya didalam lumpang. Lalu siapkan plat tetes. Letakkan bahan makanan yang telah dihaluskan ke masing-masing tempat diplat tetes tersebut. Teteskan cairan beurit menggunakan pipet tetes 2-3 tetes. Amati perubahan warna bahan makanan yang telah dicampur cairan beurit tersebut dengan teliti. Jika bahan makanan berubah menjadi ungu, maka bahan makanan tersebut positif mengandung protein.
Tabel Pengamatan :

NO
Jenis Makanan
Warna Hasil Uji Makanan Dengan Reagen
Keterangan
Transparan/Tidak
Lugol
Benedict
Biuret
1
Nasi
Tidak
-
Hitam
+
Ungu
-
Putih
-

2
Tepung
Tidak
-
Hitam
+
Hijau
-
Putih
-

3
Tahu
Tidak
-
Coklat Muda
-
Putih
-
Putih
-

4
Tempe
Tidak
-
Coklat Tua
-
Putih
-
Kuning
-

5
Telur
Transparan
+
Coklat
-
Putih
-
Ungu
+

6
Minyak Goreng
Transparan
+
Coklat
-
Kuning
+
Kuning
-

7
Mentega
Transparan
+
Coklat
-
Kuning
+
Kuning
-

8
Gula Putih
Tidak
-
Coklat
-
Kuning
+
Kuning
-

  

Analisis Tabel:
  1. Zat makanan yang mengandung lemak adalah telur, minyak goreng, mentega dan gula.
  2. Zat makanan yang mengandung amilum adalah nasi dan tepung.
  3. Zat makanan yang mengandung glukosa minyak goreng, gula, dan mentega.
  4. Zat makanan yang mengandung protein adalah telur.
Kesimpulan : Ternyata dari hasil pengujian makanan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa minyak goreng, mentega, dan gula putih mengandung glukosa dan lemak. Sedangkan selain nasi, tepung juga mengandung protein. Bahkan selain mengandung protein, telurpun juga mengandung lemak.